Langsung ke konten utama

Sepinya Mentari

Mentari pagi menyambut hari
Bagai induk menyambut yang buah hati
Angin bertiupkan kasih
Senada merdu dengan gesekan daun dan ranting
Berharap aku menunggu buah yang jatuh
Bagai hati yang tak mudah mengeluh
Mengeluh akan pagi tanpa kau mentari
Bersinar, Membangunkan mimpi yang sunyi
Sepi, bila kau tak terlihat oleh mata hati
Seolah ingin ku bekali hati yang tak berani
Selamat Pagi Mentari
Izinkan aku memberimu kasih
Agar tak lagi sepimu kembali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hati, Menjelang Matahari Tenggelam

Pernah terlintas di benak Rasa yang menggores hati Menjelang matahari menghilang Sengaja ku mencari carimu Tak sengaja  pula aku melihat sesuatu Sebuah rekaman pendek mu.. Kaget dan Bingung Melihat mu dengan seorang lawan jenis selain aku Tak ada yang spesial dari rekaman itu Tapi entah apa yang kurasakan ini Ingin ku simpulkan bahwa aku kecewa Tapi kamu "tak banyak tingkah" dalam rekaman itu Ingin ku simpulkan bahwa aku biasa saja Tapi, aku memutar mutar rekaman itu berkali kali seakan ku cemburu. Bisa saja aku benar tentang hal ini Bisa saja aku salah tentang hal itu Padahal itu hanya rekaman biasa Mungkin netizen menyimpulkan itu hanya rekaman pertemanan biasa saja Sedangkan Si Penulis ? Menyimpulkan hal itu kecewa.